Musim pancaroba

Pada tahun-tahun lalu musim pancaroba pasti datang. dan pada masa itu akan banyak orang terkena sakit musiman. dan biasanya jika sudah agak berat kita pergi berobat. Namun akan berbeda pada tahun 2020 ini, karena masih ada propaganda yang sedang dibuat oleh sekelompok orang. 

Berhati-hatilah, jangan sampai kita termakan propaganda tersebut. lakukan hal-hal yang biasa kita lakukan pada masa musim pancaroba, seperti, makan-makanan bergizi, minum suplemen bila perlu, dan tetap menjaga kodisi tubuh agar tetap fit dengan istirahat yang cukup. Perbanyak minum air putih.
Jangan terlalu banyak pikiran, karena pikiran yang stress dan tubuh yang kurang fit dapat menyebabkan sakit itu datang.
jadi berbahagialah, karena bahagia itu kita ciptakan sendiri. bukan kita cari.
Yang tahu dan paham pada diri kita adalah diri kita sendiri.
 


Manusia yang dikontrol melalui propaganda

Kehidupan manusia yang awalnya berjalan pada masa normal tak terasa kini banyak hal yang berubah kerena ulah segelintir orang.
Semenjak maraknya digitalisasi, banyak yang berubah. bahkan ketika diluncurkan sebuah alat percepatan yaitu kopit. Kopit bisa disebut sebagai alat percepatan dalam rangka digitalisasi yang diharapkan oleh segelintir orang yang memainkan dan menginginkan keuntungan dari digitalisasi.
Bisa kita lihat siapa kelompok atau perusahaan yang dalam kurun waktu november 2019 - november 2020 untung besar-besaran di masa kopit. dimana banyak orang yang kesusahan dibuat oleh mereka, namun mereka malah meraup keuntungan yang sangat besar.

Sebenarnya ada hal yang lebih daripada keuntungan yang mereka dapat, namun sebuah kontrol dan kebiasaan baru. Sesuatu yang dipaksakan kepada manusia, yang sebenarnya hal itu tidak perlu.
Itu hanyalah buatan dari mereka-mereka yang ingin diuntungkan dari sistem yang mereka buat.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada masa sekarang kehidupan individu seperti dikontrol dan dikendalikan. kita tidak boleh keluar rumah, harus berjauhan, dan mengenakan muaskeur. itu adalah sesuatu yang sengaja dibuat untuk menjauhkan satu manusia dengan manusia lainnya. 
Namun ada juga manusia yang sadar dan tidak ingin mengikuti hal tersebut. karena sejatinya kita manusia adalah makhluk sosial yang harusnya saling berinteraksi. Bukan saling mengunci diri dirumah. 
Jika anda yang saat ini membaca artikel ini dan mengaku manusia, maka keluarlah dan berosialisasi lah. karena itulah hakikat manusia. jangan sampai kita malah dibodohi oleh hal yang tidak penting. 

Banyak pro dan kontra mengenai sistem yang baru atau banyak orang menyebut new normal.
padahal sebenarnya new normal adalah hal yang abnormal. Tapi mau-maunya kita diberdaya oleh propaganda tersebut. Banyak yang lebih takut kepada hal yang bersifat duniawi daripada takut kepada sang pencipta. Hiduplah seperti biasa dengan tetangga, saudara, rekan, teman, dan orang-orang yang kita sayangi. jangan mau kita ditipu dan dibohongi oleh sebuah hasil dari alat yang sengaja dipropagandakan agar orang sehat dikatakan sakit.
Jika semua umat manusia di dunia bersatu dan melawan sistem tersebut pasti kita bisa menang. namun sayangnya ada manusia-manusia yang lebih memilih uang dan membela mereka yang menciptakan propaganda tersebut. 
Ternyata masih banyak orang yang rela kehilangan harga diri demi uang daripada memilih hidup berdaulat.

Jangan sampai kita termakan propaganda yang dibuat oleh kelompok yang hanya ingin mementingkan pribadi mereka. Bersatulah para umat manusia di dunia. semoga kita semua senantiasa dijauhka dari fitnah-fitnah yang dibuat pada dunia ini. jangan lupa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Rusak?!!! (Manusia yang dipaksa untuk menjadi bukan manusia)

     Saat ini kehidupan kita sebagai umat manusia sedang diusik oleh sekelompok yang ingin mengatur jalanya kehidupan dengan mengambil keuntungan, Entah itu materi, kekuasaan dan sebagainya.
Manusia yang harusnya bersikap layaknya manusia. Kini diubah menjadi seperti bukan manusia.
Kehidupan kita diacak-acak. dari cara kita sebagai manusia bersosialisasi, berkomunikasi, bahkan beribadah.
    Setiap manusia dipaksa memakai "penutup hidung dan mulut" yang secara tidak langsung itu mempersulit dalam bernafas. Banyak dari kalangan manusia yang mungkin sudah tercuci otaknya
sehingga mereka sangat fanatik terhadap "isu yang ada". Yang paling parah adalah orang yang sangat mempercayai "hal" tersebut, sampai-sampai mereka sangat menutup diri dan sangat menjaga jarak dengan manusia lainya.
    Coba bayangkan, kita sebagai manusia dimana perlu bersosialisasi, mencurahkan kasih sayang dengan berpelukan, saling tegur sapa. Kini semua itu seakan-akan dipaksa untuk tidak dilakukan. Kita dibuat saling jauh antara manusia satu dengan manusia lainnya. Apakah memang ini yang dikehendaki oleh para sekelompok yang ingin merusak kehidupan manusia. 
    Saat ini "Rasa" kita sebagai manusia perlahan mulai hilang. Manusia yang lebih muda, Yang harusnya menghargai manusia yang lebih tua dengan "RASA", kini dipaksa untuk tidak memberi "rasa itu".
Sebagai contoh, ketika ada manusia yang lebih muda bersalaman dengan orang yang lebih tua, sebagai rasa hormat biasanya kita mencium tangan. Tapi kini, Dipaksa untuk tidak melakukan itu.
Sungguh sakit hati ini melihat keadaan yang seperti itu. Dimana letak hati nurani manusia yang harusnya bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah?
Tapi kini kita semua diarahkan seakan-akan kita melakukan "hal yang salah". Padahal itu sudah ada sejak jaman para leluhur. Kita dipaksa untuk saling berjauhan antara manusia satu dengan manusia lainnya. 
    Hanya demi kepentingan sekelompok, mereka membuat manusia seakan-akan melakukan hal yang salah. Walaupun sebenarnya itu adalah tradisi kita sebagai makhluk sosial, makhluk penyayang.
Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial. Tapi dengan keadaan yang ada saat ini arahnya adalah
membuat manusia kesepian, dan kesepian itulah yang bisa membunuh manusia itu sendiri.
 

    Ada beberapa wilayah yang mungkin menentang adanya "Isu itu". Mereka adalah para manusia-manusia yang kuat dan tidak ingin dipaksa untuk tidak menjadi layaknya manusia. Namun ada juga wilayah yang sangat percaya dan menjadi budak dari sekelompok yang ingin merusak kehidupan manusia. 

Menangis hati ini, aku ora peduli.
Jadilah manusia yang kuat, membuat manusia percaya bahwa dia telah tertipu adalah sangat sulit dari pada menipu itu sendiri.
Itulah sepenggal kisah dari negeri khyalan yang terjadi ketika sedang bermimpi........
 
 


 
 
 
 



Cara membuat kaKtus grafting

 

Grafting atau penyambungan adalah proses penggabungan dua jenis kaktus atau lebih untuk memperoleh tanaman model baru. Grafting dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah teknik Sambung Rata (Flat Grafting), Sambung Celah (Cleft Grafting) dan Sambung Samping (Side Grafting). Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah teknik Grafting yang paling umum untuk dilakukan yaitu Sambung rata.

KaktusGrafting terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bawah (stem) dan bagian atas (entres, scion). Kaktus bagian bawah biasanya berbentuk batang berwarna hijau, kebanyakan berasal dari Hylocereus undatus atau sejenis batang pohon buah naga. Bagian dipilih kaktus jenis lain yang bentuk dan warnanya unik/mencolok seperti Gymnocalycium mihanovichii, Cereus tetragonus, Notocactus magnificus, Chamaecereus silvestrii dll.

Kenapa harus Grafting?

Dari segi estetika, hasil Grafting pada kaktus terlihat lebih mencolok. Ada kesan elegan dan rapi, sehingga kaktusGrafting sering digunakan sebagai hiasan dan souvenir. Biasanya lekat dengan kesan 'mini' dan 'cantik'. Selain itu, kebanyakan petani kaktus melakukan Grafting bukan karena estetika semata, namun proses Grafting bisa mempercepat laju pertumbuhan pada kaktus yang disambung.

 Kaktus bagian atas dipilih dari tunas kaktus indukan. Tunas baru yang sudah cukup besar dipotong lalu ditempel pada stem. Laju pertumbuhan tunas yang ditempel pada stem lebih cepat dibanding tunas yang dibiarkan menempel pada indukan. Hal ini terjadi karena tunas menumpang hidup pada stem yang pertumbuhannya relatif cepat. Sebagian petani sengaja memisahkan tunas dari indukan lalu disambung pada stem untuk mempercepat pertumbuhan tunas. 

Naahh... berikut kita akan bahas cara menyambung kaktus.
Pertama siapkan bahan-bahan yang di perlukan.
1. Batang atau stem (bisa menggunakan batang buah naga)
2. Siapkan bagian atas atau potelan kaktus.
3. Potong Bagian atas batang atau stem
4. Potong bagian bawah pada potelan kaktus
5. setelah keduanya terpotong, tempelkan bagian yang basah
6. setelah tertempel, ikat dengan isolasi bening atau bisa juga dengan menggunakan karet
7. Diamkan selama satu minggu. jangan terkena sinar matahari langsung.

 
 
 
Nah demikian cara menyambung/grafting kaktus. 
sebagai saran, lebih baik gunakan batang yang sudah berakar agar proses grafting bisa lebih berhasil.
Selamat mencoba..

Terima Kasih
 

 

 

 

Ada apa dengan aplikasi mobile JKN??

 Aplikasi mobile JKN yang sebelumnya sudah cukup membantu dalam kepengurusan kesehatan, mendadak menjadi sangat tidak efektif. Hal ini keban...