Saat ini kehidupan kita sebagai umat manusia sedang diusik oleh sekelompok yang ingin mengatur jalanya kehidupan dengan mengambil keuntungan, Entah itu materi, kekuasaan dan sebagainya.
Manusia yang harusnya bersikap layaknya manusia. Kini diubah menjadi seperti bukan manusia.
Kehidupan kita diacak-acak. dari cara kita sebagai manusia bersosialisasi, berkomunikasi, bahkan beribadah.
Setiap manusia dipaksa memakai "penutup hidung dan mulut" yang secara tidak langsung itu mempersulit dalam bernafas. Banyak dari kalangan manusia yang mungkin sudah tercuci otaknya
sehingga mereka sangat fanatik terhadap "isu yang ada". Yang paling parah adalah orang yang sangat mempercayai "hal" tersebut, sampai-sampai mereka sangat menutup diri dan sangat menjaga jarak dengan manusia lainya.
Coba bayangkan, kita sebagai manusia dimana perlu bersosialisasi, mencurahkan kasih sayang dengan berpelukan, saling tegur sapa. Kini semua itu seakan-akan dipaksa untuk tidak dilakukan. Kita dibuat saling jauh antara manusia satu dengan manusia lainnya. Apakah memang ini yang dikehendaki oleh para sekelompok yang ingin merusak kehidupan manusia.
Saat ini "Rasa" kita sebagai manusia perlahan mulai hilang. Manusia yang lebih muda, Yang harusnya menghargai manusia yang lebih tua dengan "RASA", kini dipaksa untuk tidak memberi "rasa itu".
Sebagai contoh, ketika ada manusia yang lebih muda bersalaman dengan orang yang lebih tua, sebagai rasa hormat biasanya kita mencium tangan. Tapi kini, Dipaksa untuk tidak melakukan itu.
Sungguh sakit hati ini melihat keadaan yang seperti itu. Dimana letak hati nurani manusia yang harusnya bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah?
Tapi kini kita semua diarahkan seakan-akan kita melakukan "hal yang salah". Padahal itu sudah ada sejak jaman para leluhur. Kita dipaksa untuk saling berjauhan antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Hanya demi kepentingan sekelompok, mereka membuat manusia seakan-akan melakukan hal yang salah. Walaupun sebenarnya itu adalah tradisi kita sebagai makhluk sosial, makhluk penyayang.
Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial. Tapi dengan keadaan yang ada saat ini arahnya adalah
membuat manusia kesepian, dan kesepian itulah yang bisa membunuh manusia itu sendiri.
Ada beberapa wilayah yang mungkin menentang adanya "Isu itu". Mereka adalah para manusia-manusia yang kuat dan tidak ingin dipaksa untuk tidak menjadi layaknya manusia. Namun ada juga wilayah yang sangat percaya dan menjadi budak dari sekelompok yang ingin merusak kehidupan manusia.
Menangis hati ini, aku ora peduli.
Jadilah manusia yang kuat, membuat manusia percaya bahwa dia telah tertipu adalah sangat sulit dari pada menipu itu sendiri.
Itulah sepenggal kisah dari negeri khyalan yang terjadi ketika sedang bermimpi........
No comments:
Post a Comment